ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar – Dasar Menulis
oleh:
TITIS ANTIKA SARI
2101412003
PENDIDIKAN
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2012
PRAKATA
Puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan alam dan seisinya.
Dengan kekuasaan-Nya pula, penulis telah menyelesaikan penyusunan makalah, makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
dan sebagai bahan pengajaran mengenai ilmu pendidikan dengan sub judul
“aliran-aliran pendidikan”.
Penulis
mengucapkan terimakasih atas kerjasama dari berbagai pihak, sehingga terciptanya
karsa warsa dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa sebagai
manusia memiliki keterbatasan, tentunya makalah
ini masih jauh dari sempurnaan.. Penulis senantiasa mengharapkan
kontribusi pemikiran pembaca , baik berupa kritik maupun saran demi
penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Amin.........
Semarang, Desember 2012
Penulis
i
|
DAFTAR ISI
PRAKATA.............................................................................................................................................i
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG................................................................................................1
1.2 TUJUAN
..................................................................................................................1
1.3 RUMUSAN
MASALAH...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 ALIRAN EMPIRISME..............................................................................................2
2.2 ALIRAN NATIVISME..............................................................................................3
2.3 ALIRAN NATURALISME........................................................................................4
2.4 ALIRAN KONVERGENSI
......................................................................................5
2.5 ALIRAN PROGRESIVISME....................................................................................6
2.6 ALIRAN KONSTRUKTIVISME..............................................................................6
2.7
GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN............................................................7
2.8
ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA................................................8
BAB III PENUTUP
3.3
SIMPULAN.............................................................................................................11
3.4
SARAN....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
ii
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pemikiran
dan praktek pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat dibutuhkan sejak jaman
dahulu, perkembangan pendidikan mengikuti dengan perkembangan IPTEK. Berbagai
pikiran tentang pendidikan sangatlah beraneka ragam, perubahan sosial budaya
merupakan salah satu faktor pemicu pendidikan itu dibutuhkan. Dinamika
perkembangan ini serta merta munculnya aliran-aliran pendidikan. Pemahaman terhadap aliran pendidikan memilikan arti
yang sangat penting, ketika seseorang pendidik ataupun calon pendidik hendak
menangkap hakikat dari setiap dinamika perkembangan pemikiran tentang
pendidikan. Berbagai pemikiran tentang pendidikan tempo dulu secara realita
telah memberikan kontribusi yang cukup berarti bagi praktek pendidikan bahkan
pengaruhnya sempat meluas dan berkembang di benua Eropa dan Amerika. Untuk
memberikan gambaran yang lebih jelas kami menyajikan berbagai aliran yang
muncul di dunia pendidikan.
1.2 TUJUAN
1.2.1
Memahami berbagai macam aliran
pendidikan
1.2.2
Mengerti arah aliran pendidikan yang
berkembang
1.2.3
Mengetahui sumber dari aliran-aliran
yang muncul
1.3 RUMUSAN MASALAH
1.3.1
Apakah aliran pendidikan itu?
1.3.2
Bagaimanakah arah aliran pendidikan yang
sedang berkembang?
1.3.3
Dari manakah sumber dari aliran-aliran
yang muncul?
1
|
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
ALIRAN EMPIRISME
Aliran
empirisme yang dipelopori oleh John Locke (Gambar 2.1), filosof Inggris yang
hidup pada tahun 1632-1704 teorinya dikenal dengan Tabula rasa (meja lilin),
yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang
bersih yang belum ditulisi. Teori ini secara jelas mengatakan anak sejak lahir
tidak mempunyai bakat dan kemampuan. (Purwanto, 2006 :16 )
Gambar 2.1
|
2
|
3
|
2.2 ALIRAN NATIVISME
Tokoh aliran
Nativisme adalah Schopenhauer
(Gambar 2.2)
seorang Filosof Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880. Aliran ini berpendapat
bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor–faktor yang dibawa sejak
lahir. Faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak laki-laki
dan perempuan. Nativisme berpendapat jika anak memiliki bakat jahat dari lahir
ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya jika anak memiliki bakat baik ia akan
menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak
akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri. Berdasarkan pandangan ini,
keberhasilan pendidikan ditentukan olah anak didik sendiri. Penganut pandangan
ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan jahat, dia akan menjadi
jahat, sebaliknya, kalau anak membawa pembawaan
baik, dia akan menjadi orang baik. Pembawaan buruk dan baik tidak akan diubah
dari kekuatan luar. Meskipun dalam kenyataan sehari-sehari, sering ditemukan
anak mirip orang tuanya (secara fisik) dan anak juga mewarisi bakat-bakat yang
ada pada orang tuanya, tetapi pembawaan itu bukanlah satu-satunya faktor yang
menentukan perkembangan. Masih banyak faktor yang bisa mempengaruhi
perkembangan anak dalam menuju kedewasaannya.
Kaum nativisme mengatakan bahwa pendidikan tidak dapat mengubah
sifat –sifat pembawaan. Jadi, kalau benar pendapat tersebut percuma kita
mendidik karena yang jahat tidak akan menjadi baik.
2.3 ALIRAN NATURALISME
Pandangan yang ada persamaannya dengan nativisme adalah
naturalisme yang dipelopori oleh J.J. Rousseau (Gambar 2.3). Naturalisme
mempunyai pandanganbahwa setiap anak yang lahir di dunia mempunyai pembawaan
baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena pengaruh lingkungan,
sehingga naturalisme sering disebut negativisme.
Gambar 2.3
|
2.4 ALIRAN KONVERGENSI
4
|
5
|
William Stern berpendapat bahwa hasil
pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungan. Karena itu, teori W.
Stern disebut teori konvergensi (konvergen artinya memusat ke satu titik).
Menurut teori konvergensi ada tiga prinsip: (1)pendidikan mungkin untuk
dilaksanakan, (2) pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan
lingkungan kepada anak didik untuk
mengembangkan potensi yang baik dan mencegah berkembangnya
potensi yang kurang baik, dan (3) yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan
dan lingkungan. Aliran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai
pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang manusia. Meskipun demikian terdapat
variasi pendapat tentang faktor-faktor mana yang paling penting dalam
menentukan tumbuh kembang itu. Variasi-variasi itu tercermin antara lain dalam
perbedaan pandangan tentang strategi yang tepat untuk memahami perilaku manusia.
Seperti strategi disposisional/konstitusional, strategi
phenomenologis/humanistik, strategi behavioral, strategi
psikodinamik/psiko-analitik, dan sebagainya. Demikian pula halnya dalam belajar
mengajar, variasi pendapat itu telah menyebabkan munculnya berbagai teori
belajar dan atau teori/model mengajar. Jadi tegasnya proses pendidikan adalah
hasil kejasama dari faktor-faktor yang dibawa ketika lahir dengan lingkungan.
2.5 ALIRAN PROGRESIVISME
Tokoh aliran Progresivisme adalah John
Dewey. Aliran ini berpendapat bahwa manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang
wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah yang bersifat menekan,
ataupun masalah-masalah yang bersifat mengancam dirinya. Aliran ini memandang
bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Hal itu ditunjukkan dengan
fakta bahwa manusia mempunyai kelebihan jika dibanding makhluk lain. Manusia
memiliki sifat dinamis dan kreatif yang didukung oleh kecerdasannya sebagai
bekal menghadapi dan memecahkan masalah. Peningkatan kecerdasan menjadi tugas
utama pendidik, yang secara teori mengerti karakter peserta didiknya. Peserta
didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan jasmani dan rohani,namun juga
termanifestasikan di dalam tingkah laku dan perbuatan yang berada dalam
pengalamannya. Jasmani dan rohani, terutama kecerdasan,perlu dioptimalkan.
Artinya, peserta didik diberi kesempatan untuk bebas dan sebanyak mungkin
mengambil bagian dalam kejadian-kejadian yang berlangsung disekitarnya,
sehingga suasana belajar timbul di dalam maupun diluar sekolah.
2.6 ALIRAN
KONSTRUKTIVISME
6
|
7
|
pengalaman dan ide baru dengan pengetahuan yang telah dimilikinya,
sehingga dapat terbentuk pengertian baru (Suparno, 1997 :33).
Piaget juga berpendapat bahwa perkembangan kognitif dipengaruhi
oleh tiga proses dasar, yaitu asimilasi, akomodasi, dan ekuilibrasi. Asimilasi
adalah perpaduan data baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki.
Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif terhadap situasi baru, dan
ekuilibrasi adalah penyesuaian kembali yang secara terus menerus dilakukan
antara asimilasi dan akomodasi (Suwardi, 2004 : 24).
Aliran Kontruktivisme ini menegaskan
bahwa pengetahuan mutlak diperoleh dari hasil konstruksi kognitif dalam diri
sesorang, melalui pengalaman yang diterima lewat pencaindra, yaitu penglihatan,
pendengaran, peraba,penciuman, dan perasa. Dengan demikian, aliran ini menolak
adanya transfer pengetahuan yang dilakukan dari seseorang kepada orang lain,
dengan alasan pengetahuan bukan barang yang bisa dipindahkan, sehingga jika
pembelajaran ditujukan untuk mentransfer ilmu, perbuatan itu akan sia-sia saja.
Sebaliknya, kondisi ini akan berbeda jika pembelajaran ini ditujukan untuk
menggali pengalaman.
2.7 GERAKAN BARU DALAM PENDIDIKAN
2.7.1 Pembelajaran Alam Sekitar
Dalam
pendidikan alam sekitar ditanamkan pemahaman, apresiasi, pemanfaatan lingkungan
alami dan sumber-sumber pengetahuan di luar sekolah yang semuanya penting bagi
perkembangan peserta didik sehingga peserta didik akan mendapatkan kecakapan
dan kesanggupan baru dalam menghadapi dunia nyata. Melali penjelajahan alam
yang dlakukan, maka peserta didik akan menghayati secara langsung tentang
keadaan alam sekitar, belajar sambil mengerjakan sesuatu dengan serta merta
memanfaatkan waktu senggangnya.
8
|
Ditemukan
oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut pusat perhatian anak. Dari pusat
perhatian ini kemudian diambil pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini
anak selalu bekerja sendiri tanpa ditolong dan dilayani.
2.7.3
Sekolah Kerja
Dikembangkan
oleh George Kerschenteiner. Menurut dia, bentuk sekolah untuk menjadi warga
negara yang baik yaitu mendidik anak agar pekerjaannya tidak merugikan
masyarakat dan justru memajukannya. Oleh karena itu sekolah wajib menyiapkan
peserta didik untuk suatu pekerjaan. Pekerjaan tersebut hendaknya juga untuk kepentingan
negara. Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk menatap
masa depan.
2.7.4 Pengajaran Proyek
Dikembangkan
oleh W.H. Kilpatrick. Ia menanamkan pengajaran proyek sebagai satu kesatuan
tugas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dikerjakan bersama-sama
dengan kawan-kawannya. Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku
masing-masing, maka pembentukan watak para peserta didik tidak dapat
terlaksana.
2.8 ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA
2.8.1 Taman Siswa
Taman
Siswa didirikan pada tanggal 3 Juli 1922 oleh Ki Hadjar Dewantara.
Taman
Siswa memiliki asas-asas sebagai berikut:
-
Asas merdeka untuk mengatur dirinya sendiri
-
Asas kebudayaan (kebudayaan Indonesia)
- Asas kerakyatan
9
|
- Asas berhamba kepada anak
Taman Siswa memiliki dasar-dasar
pendidikan yang disebut Panca Dharma, yaitu:
- Kemanusiaan à Cinta kasih terhada sesama manusia dan semua mahkluk
ciptaan Tuhan.
- Kodrat hidup à Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup sehingga
manusia hidup selamat dan bahagia.
- Kebangsaan
à Tidak boleh
menyombongkan bangsa sendiri, tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
- Kebudayaan à Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara.
- Kemerdekaan/kebebasan à
Apabila anak tidak diberikan kemerdekaan maka akan menghambat kemajuannya.
Ki Hadjar Dewantara juga mengajarkan
semboyan kepada pendidik yaitu:
*
Ing ngarsa sung tuladha à Memberikan teladan kepada peserta didik ketika berada di depan.
* Ing madya mangun karsa à Membangun semangat kepada peserta didik ketika berada
di tengah.
* Tut wuri handayani à Mengarahkan peserta didik agar tidak salah bertindak
ketika berada di belakang.
10
|
Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei
di Kayutanam (Padang Panjang, Sumbar). Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran
dan metode sendiri yang hampir mirip dengan Sekolah Kerjanya Kershensteiner.
Syafei berpendapat bahwa dengan belajar sendiri watak peserta didik akan
terbentuk dan di kemudian hari dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang merdeka,
tidak hanya dengan jalan menghafal saja di sekolah.
BAB
III
PENUTUPAN
3.1
SIMPULAN
Berbagai
bentuk aliran yang muncul perlu pemahaman yang serius, pada setiap aliran
pendidikan memiliki pandangan yang berbeda dalam setiap artiannya. Aliran –
aliran yang muncul sangatlah berpengaruh dalam perkembangan pendidikan untuk
masa kini dan masa depan.
3.2
SARAN
·
Mari kita memahami aliran-aliran
pendidikan sebelum memahami perkembangan pendidikan yang berkembang dalam
masyarakat
·
Mari kita mengikuti perubahan gerakan –
gerakan yang diterapkan dalam Indonesia saat ini untuk terciptanya kesinambungan
dalam penyusunan makalah
·
Mari kita mencari perubahan aliran –
aliran yang berlaku saat ini sehingga dalam penyusunan makalah akan lebih
lengkap
11
|
DAFTAR
PUSTAKA
Purwanto. 2006. Pengantar
Pendidikan Jilid 1. Jakarta. Penerbit: PT. Grasindo
Arifin,
M, 1992. Pendidikan Abad Keduapuluh
Dengan Latar Belakang Kebudayaannya. Jakarta. Penerbit: Mutiara
Suparno, Paul. 1997. Pengantar
Ilmu Pendidikan. Semarang. Penerbit : Unnes Press
Suwardi. 2004. Ilmu
Kependidikan Jilid 1. Bandung. Penerbit : Balai Pustaka
12
|